Terpaksa Kenalan dengan Si "Banjir"

Kamis, 10 Desember 2015
Ya Allah, ini grafiknya kok aneh ya?” Bingung


Duh.. ini benar gak ya jawabannya kayak gini ?” Otak meledak


Hari itu, Aku sedang melaksanakan Ujian Tengah Semester. Mata kuliah yang diujikan adalah Riset Operasional (RO). Jujur sejujujur-jujurnya, ini mata kuliah macam apa sih? Haduh! Angka-angka bertebaran di catatan RO ku (bukan catatan ku sendiri deng. Tapi, fotocopyan catatan si Tri hahaha). Pusing, mumet, dan pokoknya campur aduk. Diberi keringanan sih sama dosen yaitu open book atau buka buku. Iya. Ringan. Tingkat keringanannya 10000000. Nolnya boleh kok ditambahin lagi. Hmm~

Selesai ujian, reaksi teman-temanku bermacam-macam. Ada yang memang benar-benar berfikir keras sekeras tonjokan Tessi (Yah itu mah lembek. Tonjokan John Cena deh). Ada juga yang mengisi jawaban dengan menyalin catatan yang padahal itu bukan jawabannya (jurus kepepet hahah). Ingat pepatah, “kerjakan, ingat-ingat kembali, bunuh diri”. Ups salah. Yang benar “Datang, Kerjakan, Lupakan”.

Terlalu Baik Berujung digondol KRL Comutter Line

Kamis, 3 Desember 2015
Saat itu, aku dan temen-teman sedang berada di dalam kereta dan menuju pulang sehabis motret-motret di sekitar Jakarta Pusat. “Sebentar lagi kereta akan berhenti di Stasiun Lenteng Agung“, kata mas yang halo-halo di dalam kereta”. “Yah, cepet banget 3 stasiun lagi nyampe“, pikirku. Okey, santai dulu sambil mengobrol. Kereta yang aku naiki sangat ramai karena jam pulang kerja.


Sebentar lagi kereta akan berhenti di Stasiun Pondok Cina“, kata mas yang halo-halo-lagi.


Aku dan temen-temen bergegas untuk bangun dari tempat duduk. Sementara, Nisa masih tetap di tempat duduk karena dia akan turun di stasiun Bojong Gede. Temen-temen sudah siap berdiri persis di dekat pintu. Sementara aku sibuk mempersilahkan orang-orang yang berdiri untuk duduk di kursi yang ga ku tempati lagi.

Kereta berhenti di Stasiun Pondok Cina. Lalu aku jalan menuju pintu keluar dan menunggu orang yang di depanku keluar. Ternyata oh ternyata, dia ga keluar. Dia hanya mengambil tas di rak atas. Saat aku ingin keluar, Orang-orang yang masuk ke kereta terlalu banyak dan aku ga bisa keluar.


zreeeek!!


Gagal Diet

Senin, 16 November 2015
Perkuliahan hari itu berakhir. Bereskan barang-barang dan siap untuk pulang. Aku keluar dari gedung 2 dan memandangi suasana sekitar kampus. Langit terlihat gelap, pertanda saat itu akan segera hujan. Aku dan Dinda bergegas menuju parkiran Lawson. Nyalakan motor, kasih uang parkir, periksa jas hujan dan cus pulang.

“tes…. Tes… tes…” mulai sedikit gerimis. Abaikan dan terus jalan. Sampai di Margonda, gerimis deras mulai menghampiri. Agak sedikit panik tapi tetap mengabaikan dan terus jalan. Tiba-tiba gerimis deras berhenti. Hmm.. mungkin tuhan belum berbagi gerimis ke daerah yang kulalui tersebut. Yasudah abaikan pemikiran tersebut. Kalo dipikiran terlalu serius bisa saja amnesia. Aku terus berjalan menelusuri margonda dan terdengar suara gerimis yang akan menghampiri. Benar saja, saat sampai di lampu merah menuju fly over gerimis. Berdoa agar gerimis terus saja sampai rumah.

Galeri Nasional & Museum Nasional




Kamis, 3 Desember 2015
Bangun pagi, Aku langsung mandi pagi (ya pagi lah. Masa malam). Setelah berpakaian, Aku siapkan semua barang yang akan ku bawa yaitu Tas Punggung, Kamera, Dompet, dan Hand Phone. Semua sudah siap dan nyalahkan motor. Lalu,

Beraaaaangkaaattt niiiihhh!!~

Aku akan pergi dengan para hijabers yaitu Elly, Khusnul, Ayya, Laila dan Nisa untuk mengunjungi Galeri Nasional, Grand Indonesia dan Museum Nasional. Tumben nih Nisa bisa diajak. Tapi, Ica gak bisa ikut karena ada acara. Temannya Ayya ada yang ingin ikut juga. Namanya Denicha.

Aku ketemuan dengan mereka di stasiun Pondok Cina (PoCin) dan janjian jam 9.00. Ketika sudah sampai Pocin, agak susah mencari parkiran motor karena banyak tempat parkir yang sudah penuh. Lalu, Aku memutuskan untuk parkir di rumah warga yang menjadikan rumahnya sebagai parkiran motor. Setelah itu beli tiket, ketemuan dengan teman-teman dan berangkat. Hanya Denicha yang tidak berangkat bareng. Karena rumah dia di daerah tebet.

The 38Th Jazz Goes To Campus (JGTC)


Minggu, 29 November 2015
Saat itu, Aku dan Emil akan pergi ke suatu acara festival musik jazz yang berlokasi di Universitas Indonesia. Jazz Goes To Campus, namanya. Acara Jazz Goes To Campus (JGTC) selalu diadakan dibulannya para awan sedang galaauu. Tepatnya musim hujan haha. Sebelum berangkat, saya siapkan semua barang yang akan saya bawa seperti kamera untuk merekam momen disana dan jas hujan. Hmm.. kenapa bawa jas hujan? Karena dari pihak acara menyarankan untuk membawa poncho untuk berjaga-jaga kalau misalnya hujan saat acara berlangsung dan tidak boleh membawa payung  yang nantinya akan nyolok mata penonton mengganggu penonton yang lainnya. Yowes lah Aku bawa aja atasan jas hujan motor (anak motor banget hahaha)

Awalnya, Aku janjian akan pergi bertiga. Tapi, Febi ga jadi ikut karena meriang (merindukan kasih sayang) dadakan gitu. Ya yang namanya sakit atau apapun ga ada yang tau datengnya kapan. Yaudah alhasil berdua aja deh.