Senin, 16 November 2015
Perkuliahan
hari itu berakhir. Bereskan barang-barang dan siap untuk pulang. Aku keluar
dari gedung 2 dan memandangi suasana sekitar kampus. Langit terlihat gelap,
pertanda saat itu akan segera hujan. Aku dan Dinda bergegas menuju parkiran
Lawson. Nyalakan motor, kasih uang parkir, periksa jas hujan dan cus pulang.
“tes….
Tes… tes…” mulai sedikit gerimis. Abaikan dan terus jalan. Sampai di Margonda,
gerimis deras mulai menghampiri. Agak sedikit panik tapi tetap mengabaikan dan
terus jalan. Tiba-tiba gerimis deras berhenti. Hmm.. mungkin tuhan belum
berbagi gerimis ke daerah yang kulalui tersebut. Yasudah abaikan pemikiran
tersebut. Kalo dipikiran terlalu serius bisa saja amnesia. Aku terus berjalan
menelusuri margonda dan terdengar suara gerimis yang akan menghampiri. Benar
saja, saat sampai di lampu merah menuju fly over gerimis. Berdoa agar gerimis
terus saja sampai rumah.
Lampu
sudah berubah menjadi hijau. Pertanda hulk mau datang. Bodoh. Pertanda saatnya
kendaraan boleh jalan. Aku terus berjalan melewati fly over dan sampai menuju
jalan yang menuju Nusantara, hujan deras. “Aaaaaa hujan.. yah din minggir
dimana ya??” Tanyaku. “aaa hahaha iya ti dimana ya?”, kata Dinda yang berbalik
nanya.
Yasudah
berhenti dimana saja yang penting tidak kehujanan. Aku mengarahkan motor ke
pinggir jalanan dan berhenti di toko elektronik yang memang bisa dijadikan
tempat untuk berteduh. Bergegas turun dari motor dan mengamankan diri. Aku dan
Dinda duduk dibawah. Sambil menunggu hujan berhenti, kami masing-masing
mengeluarkan Hand Phone dan bermain game favorit kami yaitu onet. Saat itu
keadaan dimana baterai HP ku tinggal 2%. Ku teruskan main onet. Alhasil, HP ku
mati. Hmm.. bosan.
Melihat-lihat
sekitar tempat Aku berteduh. Dan…. Ehm. “Din, kayaknya kita neduh di tempat
yang salah deh”, kata ku. “Kenapa emang, Ti ?”, tanya Dinda. “tuh!”(sambil
menunjuk gerobak kue). Hujan, sedikit lapar karena sedang jaga pola makan,
dingin, eh ada gerobak kue. Tahan, tahan, kuat… Aku coba abaikan hal itu dan
coba melihat-lihat sekitar. Saat ku tengok ke belakang sebelah kanan, eh ada
warung. Lengkap sudah ada makan dan minum disana.
Ku
coba untuk mengobrol-ngobrol sama Dinda. Cerita tentang siapa pun sambal
tertawa-tawa. Terkadang heboh, terkadang diam kalau pembicaraan sudah habis.
Sesekali ku tengok gerobak kue itu. Menggirukan sekali kue bantalnya. “Ti, aku
jadi penasaran nih sama kue nya ada apa aja” Kata Dinda. “Aku juga pengenn,
Din” Kata ku. Lalu Kami menuju ke gerobak kue. Terlihat enak… “Bu, beli kuenya
5”, Kata Dinda. Dinda beli 5 kue dan Aku….. beli 5 kue juga. Setelah beli, kami
makan bersama. Lumayan buat mengenyangkan perut. Setelah makan, Ku bersiap-siap
untuk pulang karena hujannya pasti bakal awet.
Inti
dari cerita ini adalah, Program penggemukan badan Dinda terlaksana dan program
diet Aku gagal. Sekian dan terima kasih.
Kayanya gue harus main sama uti deh, biar program gemuk gue berhasil haha
ReplyDeleteanjas baru baca komen nih hahaha
Deleteya iyalah gagal terlalu banyak makanan enak yang harus dicoba di dunia ini wkwkwkwk
ReplyDeleteHandphone dan Elektronik Termurah dari shopee
https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=1.2776&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fweb%2Fevents3%2Fcode%2F229969792%2F%3Fsmtt%3D1.2776