Kamis, 10 Desember 2015
“Ya
Allah, ini grafiknya kok aneh ya?” Bingung
“Duh..
ini benar gak ya jawabannya kayak gini ?” Otak meledak
Hari
itu, Aku sedang melaksanakan Ujian Tengah Semester. Mata kuliah yang diujikan adalah
Riset Operasional (RO). Jujur sejujujur-jujurnya, ini mata kuliah macam apa
sih? Haduh! Angka-angka bertebaran di catatan RO ku (bukan catatan ku sendiri deng. Tapi, fotocopyan catatan si Tri hahaha).
Pusing, mumet, dan pokoknya campur aduk. Diberi keringanan sih sama dosen yaitu
open book atau buka buku. Iya. Ringan. Tingkat keringanannya 10000000. Nolnya
boleh kok ditambahin lagi. Hmm~
Selesai
ujian, reaksi teman-temanku bermacam-macam. Ada yang memang benar-benar
berfikir keras sekeras tonjokan Tessi (Yah
itu mah lembek. Tonjokan John Cena deh). Ada juga yang mengisi jawaban
dengan menyalin catatan yang padahal itu bukan jawabannya (jurus kepepet hahah). Ingat pepatah, “kerjakan, ingat-ingat
kembali, bunuh diri”. Ups salah. Yang benar “Datang, Kerjakan, Lupakan”.
Setelah
kegiatan dikampus selesai, Kelas ku mengadakan acara bakar-bakaran. Ya..
kumpul-kumpul saja biar semakin akrab hehe. Aku, Dinda, Mareta, dan Dini menuju
ke parkiran untuk mengambil motor. Saat itu, Depok sedang hujan deras.
Nyalahkan
motor dan siap untuk keluar parkiran. Saat di parkiran, Aku sempat terpeleset
saat melintas di jalan yang menurun di parkiran. Untungnya ditahan pakai kaki.
Jadi, tidak jatuh. “Kira-kira becek gak ya jalanan di sekitar kampus ?”
PIkirku. Soalnya takut terpeleset yang kedua kalinya haha.
Ketika
sudah keluar dari parkiran, sebagian pengendara motor sedang minggir di jalan
keluar parkiran. Dan terlihat pemandangan yang sangat indah. Banyak pengendara
motor yang sedang melintas di air berwarna coklat nan butek.
“Yaaaahhh
Dindaaa Banjiiiiiiirrrr hahaha”, Kata ku.
“Ti,
kamu tetep jalan ?”, Kata Mareta yang juga mengendarai motor.
“Iya
jalan aja deh”. Kata ku.
Baiklah,
Aku mulai menelusuri banjir. Kampus punya parkiran bagus dan gedung baru pakai
lift. Tapi, banjir hahahaha. Saat menelusuri banjir, pengendara motor di depan
ku minggir dan berhenti karena motor lainnya yang didepannya juga berhenti.
Otomatis aku langsung cepat-cepat minggir dan mencari batu agar kaki ku tidak
kena banjir.
“Cluuupp”
Batunya
kelelep kaki ku. Kaki sebelah kiri ku nyemplung -,- hadeeehh sepatu ku basah.
Bete banget tapi sambal ketawa-ketawa hahah. Okey, pengendara di depan ku sudah
jalan. Sekarang giliran Aku yang jalan. Saat mau jalan, si Mareta melintas di
samping kanan ku dan dia berhenti mendadak. Pupuslah sudah nyawa kaki ku. Kaki
sebelah kanan ku nyemplung juga hahaha.
“Yaaaahh
Din… kaki ku nyemplung dua-duanyaaa..”, Kata ku.
“Hahahaha”,
Dinda cuma bisa tertawa. Dia enak banget Aku boncengin ya ga ikutan nyemplung.
Hmm~
Karena
Mareta berhenti, Kaki dia dua-duanya juga nyemlung hahaha. Dini yang
diboncengin Mareta ya juga ga basah kakinya. Hmm.
Banjirnya
itu dalam banget. Sampe kedua kaki ku angkat biar ga kena banjir. Ya diangkat
juga percuma. Kan sebelumnya kakinya udah kena banjir hahaha. Takut juga sih
soalnya jalannya banyak batu. Kalau terpeleset, bukan Cuma kaki ku saja yang
kuyup, Semua badan ku bakal kuyup. Termasuk Dinda hahaha. Tapi, Alhamdulillah
itu tidak terjadi. Jangan sampai terjadi.
Syukurlah
diriku selamat dari terjangan mini banjir hahah. Setelah keluar dari kampus,
Aku gak langsung menuju ke kosan dewa dimana akan diadakan acara bakar-bakaran.
Aku harus menemani Dinda ke ITC untuk menukar sepatu dengan keadaan diriku yang
gembel segembel-gembelnya dan dekil sedekil-dekilnya.
Sekian~
artikelnya menarik sekali, terimakasih..
ReplyDeletesungguh menarik cerita loe!
ReplyDeleteGratis ongkir s/d 40ribu
https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=201.3549&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fevents3%2Fcode%2F2593533579%2F%3Fsmtt%3D201.3549